Jumat, 14 Desember 2012

My leaf (bag. 3)

Daunku masih berjiwa, berfikir dan beralibi. Terbawa semilir pagi menapaki pulau kenangan. Melewati derasnya arus kehidupan. Terapung, sekuat hati agar tak kalah untuk tenggelam. Terkadang terbentur pada kerasnya batu sungai  yang hampir merusak keindahanya. Masih. Aliran tantangan mengirimnya hingga muara. Berharap bahwa aliran ini akan berakhir dan berujung lautan damai abadi. Belum. Bahkan jurang adalah teman berikutnya. Terlempar dan melayang bersama gumpalan percikan kristal cair. Yang mereka bilang air terjun. Hmm.., daunku tak lepas kendali. Bahkan ia menikmati udara yang menghempasnya. Menatap pelangi yang sesaat tercipta. Hingga arus kembali mengundangnya untuk bergandeng. Hingga purnama tiba, daunku belum melihat muara. Sejenak ia terlelap bersama gelap, menulis mimpi dalam sepi.
To Be Continue ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar