Lagi.
Miris. Kisahku kembali membawaku pada posisi tak mengenakkan. Berdiri sendiri
di balik air terjun. Sunyi. Terdiam ku menatap manusia-manusia besandiwara
dengan indah di tengah gemuruh air. Salah ku memilih yang hanya menjadi figuran
di balik air terjun, berati aku untuk kalian para tokoh utama, penyempurna
setiap adegan yang kadang tak berperasaan. Miris untuk ku yang hanya lelah
berdiri. Berteriak pun tak ada yang mendengar ku. Suara ku tak sehebat gemuruh
air yang jatuh memecah batu sungai. Aku menangis pun tiada yang perduli.
Terlalu kecil butiran air mata ku dibandingan air terjun di depan ku. Memberontak
dan lari pun bahkan aku tak sempat. Fisik ku terlanjur terjebak di sini, ruang
sempit nan gelap. Kesempatan egois tak ada lagi. Tak pernah ada. Bahkan ku
harus rela basah oleh percikan air, menggigil ku seorang diri. Entah kapan
episode terakhir dari sandiwara ini. Agar ku tak harus menjadi figuran kalian,
bukan untuk menggantikan mu menjadi peran utama, hanya aku ingin kembali ke
alam nyata ku. Ku tunggu tangan indah yang akan meraih tangan ku, melewati air
terjun ini, menuntun ku, memberiku sejenak waktu meski bukan untuk berteriak di
banyak manusia, setidaknya aku bisa berteriak di balik jendela.
Rabu, 31 Oktober 2012
Minggu, 28 Oktober 2012
kata hari ini
Sesaat terlarut dalam memori masa lalu saat ku memimpikan
cinta yang ku puja , cinta yang ku damba, cinta yang melahirkan diam ku, cinta
pertama ku. Saat itu juga ku trlupa pada cinta yang memuja ku, cinta yang
mendambaku, cinta yang merindukan ku. Maaf cinta, tak berkmasud untuk menduakan
hati, tapi memang hatiku sedari awal ada cinta yang terslip indah di sudut hati
sebelum kekasih mendekap. Ada rasa yang terdahulu bersemai indah sebelum benih
kekasih tertanam. Tak mudah.
Kasih, bahkan sesaat disela rindu untukmu, bayangan cinta
itu datang. Menghadirkan lagi rasa diam ku, rasa pecudang yang hanya bisa
tersenyum sakit saat mengahdirkan pesona cinta di benak.
Kasih, rasanya ingin ku berteriak sekarang. Ingin ku
muntahkan segala rindu yang mendedam untuknya. Masih ada, selalu ada. Ingin ku
musnahakan untukmu kasih, bersamamu kekasih. Entah bgaiamana ingin ku hancurkan
memori yang bermain karena tatpannya, suaranya, dan langkah gagahnya.
Selasa, 23 Oktober 2012
Daftar Penyesalan Terbesar dalam Hidup
Liputan6.com, Jakarta: Rencana menjenguk teman
dekat yang sedang sakit keras tinggal rencana. Karena kesibukan yang padat,
Anda sampai tak punya waktu menjenguknya. Akhirnya penyesalan tiba, saat sang
teman sudah keburu dipanggil yang Maha Kuasa.
Itu mungkin hanya salah satu bentuk penyesalan yang banyak dialami orang.
Namun sepanjang hidup ternyata banyak orang mengaku melakukan penyesalan terbesar
dalam hidupnya.
Semua orang mungkin punya banyak penyesalan di kehidupan yang lalu. Tapi
kita tidak dapat mengubah masa lalu, karena yang terpenting apa yang akan
dilakukan dengan sisa hidup kita sehingga tidak lagi mengalami penyesalan di
kemudian hari.
Berikut ini adalah daftar penyesalan terbesar yang sering dialami manusia
seperti dikutip dari Forbes, Senin (22/10):
1. Bekerja terlalu banyak yang mengorbankan waktu keluarga dan
persahabatan
Banyak orang menyadari dirinya bekerja terlalu berlebihan demi sebuah
target. Setelah itu berjanji akan menebusnya di akhir pekan. Tapi karena Anda
khawatir terhadap penilaian bos dan rekan kerja, lagi-lagi Anda lebih
mementingkan pekerjaan ketimbang waktu bersama keluarga dan teman.
2. Mem-bully teman di sekolah
Percaya atau tidak, anak-anak yang kerap mem-bully temannya di sekolah kelak
kemudian hari banyak yang menyesal telah berbuat kejam ke temannya. Apalagi
jika sang teman ternyata menjadi lebih baik atau malah menjadi bosnya yang
membuat posisi akhirnya terbalik karena atasannya berbalas menghambat
kariernya.
3. Putus kontak dengan teman semasa kecil atau remajaSemua
orang mengalami satu masa di mana ia memiliki teman yang sangat dekat terutama
di kala anak-anak dan remaja. Setiap hari terasa hampa kalau tidak bersama
mereka. Namun begitu lulus sekolah, kadang orang terlalu takut mengubungi
sahabatnya karena khawatir ia sibuk atau malah Anda tak punya kontaknya. Hingga
akhirnya Anda merindukan waktu-waktu bersama sahabat namun Anda sudah begitu
kehilangan kontak.
4. Putus cinta dengan kekasih sejati
Putus atau diputuskan oleh kekasih adalah roman yang paling menyedihkan
dalam hidup manusia. Perasaan ini diketahui paling sulit dihapuskan karena
sepanjang hidup Anda terus terbayang-bayang kenapa dulu tidak bersama dia.
5. Khawatir berlebihan tentang yang orang katakan
Sebagian besar dari kita terlalu fokus pada apa yang dipikirkan orang lain
dan jadi cenderung jaim alias jaga image. Anda khawatir akan
dihakimi oleh orang-orang sekitar Anda sehingga takut untuk menjadi diri
sendiri dan selalu mengikuti apa kata orang. Kondisi ini akhirnya membuat orang
menjadi tidak percaya diri.
6. Hidup dengan mengikuti cara orangtua
Berbakti dengan orangtua itu adalah wajib. Tapi terkadang saking tak ingin
menyakiti hati orangtua, Anda menjalani hidup yang sebenarnya bukan hidup yang
Anda inginkan. Parahnya, orangtua pun merasa Anda baik-baik saja karena Anda
tak pernah mengungkapkan apa yang sebenarnya Anda inginkan.
7. Tidak mendapat pekerjaan impian
Karena suatu hal banyak orang yang bekerja karena tujuan materi bukan karena
itu adalah pekerjaan impian Anda. Kelak di kemudian hari Anda akan menyesal
tidak pernah mencoba mengejar pekerjaan impian Anda.
8. Terlalu serius menjalani hidupKebanyakan dari kita tidak
tahu bagaimana harus bersenang-senang. Orang tidak lagi menemukan humor dalam
hidupnya, kurang bercanda karena terus menjalani hidup yang serius. Padahal
hal-hal konyol dan aneh dalam hidup adalah sesuatu yang membuat kita tersenyum.
Jadi jangan terlalu serius menjalani hidup.
9. Tidak pernah mencoba berpetualang dengan jalan-jalan yang jauh Kebanyakan
dari kita sudah cukup puas dengan tinggal bersama atau bermain-main dengan
keluarga tanpa perlu berpetualang ke tempat yang jauh. Namun sebenarnya
berpetualang ke tempat-tempat jauh kelak akan menjadi kenangan yang paling
indah dan menyenangkan yang Anda rasakan selama hidup.
10. Gagal mendapatkan gelar sarjanaGelar sarjana memang
bukan satu-satunya cara menghidupi diri. Tapi banyak orang yang menyesal karena
semasa muda gagal mendapatkan gelar sarjana sebab menganggap sekolah bukan
segala-galanya. Tapi saat tua, baru Anda menyadari sekolah adalah jalan terbaik
membuka dunia yang lebih luas.
11. Malas belajar bahasa asingBelajar bahasa asing
sepertinya sudah menjadi kewajiban di era saat ini. Namun banyak yang masih
beranggapan belajar bahasa asing bukan hal yang utama. Bisa ditebak Anda akan
menyesal karena sudah berumur tua tapi tak satu pun bahasa asing yang Anda
kuasai.
12. Membiarkan pernikahan rusak
Saat ini mungkin lebih banyak orang yang memutuskan bercerai dari pada
bertahan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat. Padahal bercerai belum
tentu jalan keluar yang baik. Banyak yang akhirnya menyesal terlalu emosional
memilih bercerai ketimbang memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan. Padahal
kita tahu dalam hati bahwa kita bisa berbuat lebih banyak.
13. Terlibat dalam kelompok pergaulan yang salah
Saat masih muda orang kerap kali melakukan kebodohan karena mudah
dipengaruhi. Pertemanan dengan orang-orang yang salah akhirnya menjerumuskan ke
dunia yang salah seperti narkoba, yang akhirnya membuat waktu Anda semasa muda
terbuang percuma.
14. Tidak merawat kesehatan
Masa muda adalah masa hura-hura. Begitulah perilaku hidup yang banyak
dilakukan orang muda. Terlibat dengan minuman beralkhol, merokok, makan-makanan
yang tidak sehat hanya baru disadari saat Anda tua dan sakit-sakitan.(MEL)
Senin, 22 Oktober 2012
Makan Nasi Berlebih Membahayakan Otak?
Ghiboo.com - Mulai kini seimbangkan porsi
nutrisi di piring makan Anda. Pada otak, makanan yang mengandung
karbohidrat malah menumpulkan kemampuan otak.
Penelitian dari Mayo Clinic di Amerika menunjukkan lansia yang menerapkan pola makan kaya karbohidrat memiliki risiko empat kali lebih mungkin mengalami gangguan kognitif ringan.
Menurut temuan dalam Journal of Alzheimer Disease, makanan berkarbohidrat kompleks, seperti nasi, pasta, roti dan sereal mengandung gula yang memainkan peran dalam perkembangan penyakit kognitif, termasuk alzheimer.
Disisi lain, orang yang mengonsumsi makanan kaya lemak dan protein tinggi seperti kacang-kacangan, ayam, daging dan ikan malah memiliki risiko rendah mengalami penurunan kognitif.
"Asupan tinggi karbohidrat mempengaruhi metabolisme insulin dan glukosa Anda," jelas pemimpin penelitian Rosebud Roberts, dilansir melalui Dailymail (22/10).
Robert juga mengatakan bahwa kadar glukosa yang tinggi dapat mempengaruhi pembuluh darah otak dan memicu perkembangan plak amiloid beta. Peneliti meyakini penumpukan amoloid beta menjadi salah satu penyebabnya.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kita bisa mengurangi risiko penyakit. Yang terpenting adalah seimbang mengonsumsi karbohidrat, protein dan lemak," sarannya.
Kamis, 18 Oktober 2012
,,,,,
Ingin menyelami duniamu. Dunia
kalian. Dunia abu-abu bagiku. Bagi kami. Tanpa petunjuk. Hanya bayangan.
Serumit itukah kisah yang akan kalian lalui? Terlalu sulit ku pahami. Dan
mungkin duniamu tercipta tanpa harus ku pahami. Meski suatu saat aku pun akan
larut bersama kenangan itu, kenangan yang akan kau bawa dalam alur melodi lagu
kehidupan mu. Satu pertanyaan ku. Apa mau kalian? Yang terbaik? Mungkin iya.
EGOIS...!!! menginginkan kesempurnaan dari ku tanpa melihat kecacatan yang
kalian ukir selama melihat dunia. Pernahkah kalian berpikir untuk menyelami
dunia ku? Aku ragu. Kalian tak perduli. Tak ku mngerti cara kalian. Saat ku
datang menghampiri, “kau” pergi, menjauh, sinis, tak menoleh, bahkan menutup
mata. Saat tak kuharapkan, “kau” datang dengan muka manis, bermodal janji dan
harapan. Mengapa yang ku inginkan, bukan menjadi keinginan mu juga? Dan apa
yang kau inginkan bukan pula keinginanku. Please..!!! penuhi keinginan ku. Aku
ingin berdamai dengan jiwaku. Dan berdamailah dengan jiwa mu. Seperti yang ku
mau. Aku bisa melihat setitik harapan itu ada. Berikan juga kesempatan ku untuk
EGOIS.
puisi untuk cinta
Sesaat aku
melupakan sang cinta.
Demi rindu yang
masih terpelihara,
demi mimpi hampir
hilang.
Sesaat aku
menolak sang cinta.
Untuk jiwa yang
lebih dahulu bersemi.
Untuk rasa yang
lebih dahulu tumbuh
Sesaat ku lepaskan
cinta.
Sesaat ku abaikan
cinta.
Sesaat ku
tinggalkan cinta.
Cinta, ijinkan
aku berdamai dengan dengan kalbu meski sekejap
Cinta, ijinkan
aku menatap masa lalu meski dari jauh.
Cinta, ijinkan
aku sendiri meski dunia menjauh.
Cinta, kau tak
akan hilang, kau tak akan sirna.
Cinta, hanya
sesaat tak mencinta.
Langganan:
Postingan (Atom)