Rabu, 31 Oktober 2012

Lagi. Miris

Lagi. Miris. Kisahku kembali membawaku pada posisi tak mengenakkan. Berdiri sendiri di balik air terjun. Sunyi. Terdiam ku menatap manusia-manusia besandiwara dengan indah di tengah gemuruh air. Salah ku memilih yang hanya menjadi figuran di balik air terjun, berati aku untuk kalian para tokoh utama, penyempurna setiap adegan yang kadang tak berperasaan. Miris untuk ku yang hanya lelah berdiri. Berteriak pun tak ada yang mendengar ku. Suara ku tak sehebat gemuruh air yang jatuh memecah batu sungai. Aku menangis pun tiada yang perduli. Terlalu kecil butiran air mata ku dibandingan air terjun di depan ku. Memberontak dan lari pun bahkan aku tak sempat. Fisik ku terlanjur terjebak di sini, ruang sempit nan gelap. Kesempatan egois tak ada lagi. Tak pernah ada. Bahkan ku harus rela basah oleh percikan air, menggigil ku seorang diri. Entah kapan episode terakhir dari sandiwara ini. Agar ku tak harus menjadi figuran kalian, bukan untuk menggantikan mu menjadi peran utama, hanya aku ingin kembali ke alam nyata ku. Ku tunggu tangan indah yang akan meraih tangan ku, melewati air terjun ini, menuntun ku, memberiku sejenak waktu meski bukan untuk berteriak di banyak manusia, setidaknya aku bisa berteriak di balik jendela.

Minggu, 28 Oktober 2012

kata hari ini

Sesaat terlarut dalam memori masa lalu saat ku memimpikan cinta yang ku puja , cinta yang ku damba, cinta yang melahirkan diam ku, cinta pertama ku. Saat itu juga ku trlupa pada cinta yang memuja ku, cinta yang mendambaku, cinta yang merindukan ku. Maaf cinta, tak berkmasud untuk menduakan hati, tapi memang hatiku sedari awal ada cinta yang terslip indah di sudut hati sebelum kekasih mendekap. Ada rasa yang terdahulu bersemai indah sebelum benih kekasih tertanam. Tak mudah.
Kasih, bahkan sesaat disela rindu untukmu, bayangan cinta itu datang. Menghadirkan lagi rasa diam ku, rasa pecudang yang hanya bisa tersenyum sakit saat mengahdirkan pesona cinta di benak.
Kasih, rasanya ingin ku berteriak sekarang. Ingin ku muntahkan segala rindu yang mendedam untuknya. Masih ada, selalu ada. Ingin ku musnahakan untukmu kasih, bersamamu kekasih. Entah bgaiamana ingin ku hancurkan memori yang bermain karena tatpannya, suaranya, dan langkah gagahnya.

Selasa, 23 Oktober 2012

Daftar Penyesalan Terbesar dalam Hidup

Liputan6.com, Jakarta: Rencana menjenguk teman dekat yang sedang sakit keras tinggal rencana. Karena kesibukan yang padat, Anda sampai tak punya waktu menjenguknya. Akhirnya penyesalan tiba, saat sang teman sudah keburu dipanggil yang Maha Kuasa.
Itu mungkin hanya salah satu bentuk penyesalan yang banyak dialami orang. Namun sepanjang hidup ternyata banyak orang mengaku melakukan penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Semua orang mungkin punya banyak penyesalan di kehidupan yang lalu. Tapi kita tidak dapat mengubah masa lalu, karena yang terpenting apa yang akan dilakukan dengan sisa hidup kita sehingga tidak lagi mengalami penyesalan di kemudian hari.
Berikut ini adalah daftar penyesalan terbesar yang sering dialami manusia seperti dikutip dari Forbes, Senin (22/10):
1.  Bekerja terlalu banyak yang mengorbankan waktu keluarga dan persahabatan
Banyak orang menyadari dirinya bekerja terlalu berlebihan demi sebuah target. Setelah itu berjanji akan menebusnya di akhir pekan. Tapi karena Anda khawatir terhadap penilaian bos dan rekan kerja, lagi-lagi Anda lebih mementingkan pekerjaan ketimbang waktu bersama keluarga dan teman.
2. Mem-bully teman di sekolah
Percaya atau tidak, anak-anak yang kerap mem-bully temannya di sekolah kelak kemudian hari banyak yang menyesal telah berbuat kejam ke temannya. Apalagi jika sang teman ternyata menjadi lebih baik atau malah menjadi bosnya yang membuat posisi akhirnya terbalik karena atasannya berbalas menghambat kariernya.
3. Putus kontak dengan teman semasa kecil atau remajaSemua orang mengalami satu masa di mana ia memiliki teman yang sangat dekat terutama di kala anak-anak dan remaja. Setiap hari terasa hampa kalau tidak bersama mereka. Namun begitu lulus sekolah, kadang orang terlalu takut mengubungi sahabatnya karena khawatir ia sibuk atau malah Anda tak punya kontaknya. Hingga akhirnya Anda merindukan waktu-waktu bersama sahabat namun Anda sudah begitu kehilangan kontak.
4. Putus cinta dengan kekasih sejati
Putus atau diputuskan oleh kekasih adalah roman yang paling menyedihkan dalam hidup manusia. Perasaan ini diketahui paling sulit dihapuskan karena sepanjang hidup Anda terus terbayang-bayang kenapa dulu tidak bersama dia.
5. Khawatir berlebihan tentang yang orang katakan
Sebagian besar dari kita terlalu fokus pada apa yang dipikirkan orang lain dan jadi cenderung jaim alias jaga image. Anda khawatir akan dihakimi oleh orang-orang sekitar Anda sehingga takut untuk menjadi diri sendiri dan selalu mengikuti apa kata orang. Kondisi ini akhirnya membuat orang menjadi tidak percaya diri.
6. Hidup dengan mengikuti cara orangtua
Berbakti dengan orangtua itu adalah wajib. Tapi terkadang saking tak ingin menyakiti hati orangtua, Anda menjalani hidup yang sebenarnya bukan hidup yang Anda inginkan. Parahnya, orangtua pun merasa Anda baik-baik saja karena Anda tak pernah mengungkapkan apa yang sebenarnya Anda inginkan.
7. Tidak mendapat pekerjaan impian
Karena suatu hal banyak orang yang bekerja karena tujuan materi bukan karena itu adalah pekerjaan impian Anda. Kelak di kemudian hari Anda akan menyesal tidak pernah mencoba mengejar pekerjaan impian Anda.
8. Terlalu serius menjalani hidupKebanyakan dari kita tidak tahu bagaimana harus bersenang-senang. Orang tidak lagi menemukan humor dalam hidupnya, kurang bercanda karena terus menjalani hidup yang serius. Padahal hal-hal konyol dan aneh dalam hidup adalah sesuatu yang membuat kita tersenyum. Jadi jangan terlalu serius menjalani hidup.
9. Tidak pernah mencoba berpetualang dengan jalan-jalan yang jauh Kebanyakan dari kita sudah cukup puas dengan tinggal bersama atau bermain-main dengan keluarga tanpa perlu berpetualang ke tempat yang jauh. Namun sebenarnya berpetualang ke tempat-tempat jauh kelak akan menjadi kenangan yang paling indah dan menyenangkan yang Anda rasakan selama hidup.
10. Gagal mendapatkan gelar sarjanaGelar sarjana memang bukan satu-satunya cara menghidupi diri. Tapi banyak orang yang menyesal karena semasa muda gagal mendapatkan gelar sarjana sebab menganggap sekolah bukan segala-galanya. Tapi saat tua, baru Anda menyadari sekolah adalah jalan terbaik membuka dunia yang lebih luas.
11. Malas belajar bahasa asingBelajar bahasa asing sepertinya sudah menjadi kewajiban di era saat ini. Namun banyak yang masih beranggapan belajar bahasa asing bukan hal yang utama. Bisa ditebak Anda akan menyesal karena sudah berumur tua tapi tak satu pun bahasa asing yang Anda kuasai.
12. Membiarkan pernikahan rusak
 Saat ini mungkin lebih banyak orang yang memutuskan bercerai dari pada bertahan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat. Padahal bercerai belum tentu jalan keluar yang baik. Banyak yang akhirnya menyesal terlalu emosional memilih bercerai ketimbang memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan. Padahal kita tahu dalam hati bahwa kita bisa berbuat lebih banyak.
13. Terlibat dalam kelompok pergaulan yang salah
Saat masih muda orang kerap kali melakukan kebodohan karena mudah dipengaruhi. Pertemanan dengan orang-orang yang salah akhirnya menjerumuskan ke dunia yang salah seperti narkoba, yang akhirnya membuat waktu Anda semasa muda terbuang percuma.
14. Tidak merawat kesehatan
Masa muda adalah masa hura-hura. Begitulah perilaku hidup yang banyak dilakukan orang muda. Terlibat dengan minuman beralkhol, merokok, makan-makanan yang tidak sehat hanya baru disadari saat Anda tua dan sakit-sakitan.(MEL)

Senin, 22 Oktober 2012

Makan Nasi Berlebih Membahayakan Otak?

Ghiboo.com - Mulai kini seimbangkan porsi nutrisi di piring makan Anda. Pada otak, makanan yang mengandung karbohidrat malah menumpulkan kemampuan otak.

Penelitian dari Mayo Clinic di Amerika menunjukkan lansia yang menerapkan pola makan kaya karbohidrat memiliki risiko empat kali lebih mungkin mengalami gangguan kognitif ringan.

Menurut temuan dalam Journal of Alzheimer Disease, makanan berkarbohidrat kompleks, seperti nasi, pasta, roti dan sereal mengandung gula yang memainkan peran dalam perkembangan penyakit kognitif, termasuk alzheimer.

Disisi lain, orang yang mengonsumsi makanan kaya lemak dan protein tinggi seperti kacang-kacangan, ayam, daging dan ikan malah memiliki risiko rendah mengalami penurunan kognitif.

"Asupan tinggi karbohidrat mempengaruhi metabolisme insulin dan glukosa Anda," jelas pemimpin penelitian Rosebud Roberts, dilansir melalui Dailymail (22/10).

Robert juga mengatakan bahwa kadar glukosa yang tinggi dapat mempengaruhi pembuluh darah otak dan memicu perkembangan plak amiloid beta. Peneliti meyakini penumpukan amoloid beta menjadi salah satu penyebabnya.

"Temuan ini menunjukkan bahwa kita bisa mengurangi risiko penyakit. Yang terpenting adalah seimbang mengonsumsi karbohidrat, protein dan lemak," sarannya.

Kamis, 18 Oktober 2012

,,,,,

Ingin menyelami duniamu. Dunia kalian. Dunia abu-abu bagiku. Bagi kami. Tanpa petunjuk. Hanya bayangan. Serumit itukah kisah yang akan kalian lalui? Terlalu sulit ku pahami. Dan mungkin duniamu tercipta tanpa harus ku pahami. Meski suatu saat aku pun akan larut bersama kenangan itu, kenangan yang akan kau bawa dalam alur melodi lagu kehidupan mu. Satu pertanyaan ku. Apa mau kalian? Yang terbaik? Mungkin iya. EGOIS...!!! menginginkan kesempurnaan dari ku tanpa melihat kecacatan yang kalian ukir selama melihat dunia. Pernahkah kalian berpikir untuk menyelami dunia ku? Aku ragu. Kalian tak perduli. Tak ku mngerti cara kalian. Saat ku datang menghampiri, “kau” pergi, menjauh, sinis, tak menoleh, bahkan menutup mata. Saat tak kuharapkan, “kau” datang dengan muka manis, bermodal janji dan harapan. Mengapa yang ku inginkan, bukan menjadi keinginan mu juga? Dan apa yang kau inginkan bukan pula keinginanku. Please..!!! penuhi keinginan ku. Aku ingin berdamai dengan jiwaku. Dan berdamailah dengan jiwa mu. Seperti yang ku mau. Aku bisa melihat setitik harapan itu ada. Berikan juga kesempatan ku untuk EGOIS.

puisi untuk cinta


Sesaat aku melupakan sang cinta.
Demi rindu yang masih terpelihara,
demi mimpi hampir hilang.
Sesaat aku menolak sang cinta.
Untuk jiwa yang lebih dahulu bersemi.
Untuk rasa yang lebih dahulu tumbuh
Sesaat ku lepaskan cinta.
Sesaat ku abaikan cinta.
Sesaat ku tinggalkan cinta.
Cinta, ijinkan aku berdamai dengan dengan kalbu meski sekejap
Cinta, ijinkan aku menatap masa lalu meski dari jauh.
Cinta, ijinkan aku sendiri meski dunia menjauh.
Cinta, kau tak akan hilang, kau tak akan sirna.
Cinta, hanya sesaat tak mencinta.