Bukan karena “kemana” nya tapi,
sama “siapa”nya.
Ah,
hanya tagline penghibur diri untuk
beberapa tempat yang sulit terjangkau.
Sabtu,
13 Juni 2015, 1232 mdpl puncak Bulusaraung, Pangkep.
Terimakasih
tak terhingga untuk teman-teman terhebat yang sudah bersama-sama merasakan
dinginnya puncak Bulusaraung.
Lima
gadis nekat ini hanya bermodal sandal gunung, jaket ala kadarnya, dua sleeping bag dan dan 3 lelaki pendaki professional
dengan tumpuan harapan terbesar kami pada isi carrier-carrier di punggung mereka.
“Perhatikan pijakan kaki, langkah
kaki kanan ambil nafas, buang nafas di langkah kaki kiri. Pelan-saja.”
Entah berapa puluh kali kalimat ini menggema sepanjang tanjakan. Belum pos 3
rasanya saluran napas sudah mulai menyempit. Muka pucat. Nekat sih, tanpa
persiapan fisik sok kuat mau muncak.
Saling
menyapa selama perjalanan. “Permisi bang,
duluan”. “Mari, kanda”. Dan beberapa sapaan hangat lainnya. Kalo pendaki
berpapasan emang gini ya? Membunuh letih
saat mendaki, ada yang memutar music, kebetulah yang play adalah soundrack film 5 cm. serasa menanjak di Semeru. Hahaha.
Indahnya menghayal.
Sekali
lagi terima kasih tak terhingga, untuk kalian yang hebat, sabar, dan keren
pastinya.
Arafah
P, temannya Arafah (Siapapun namanya J), Muhammad
Nardiansyah, Munawwarah Syam, Wahyuni Tahir, Mutmainnah, dan Ratna.