Sabtu, 31 Agustus 2013

I'm a Queen By : JADE

 [Asti] Ku Ingin bagai mutiara
Terjaga di dasar samudera
Cantik sekilau mentari
Cantik sewarna pelangi
*Reff : 

You see..
[Ussiy] Behind my veil i'm a queen..
I have a beauty that no body seen..
Luckily his precious i have been..

[Linda] You see..
Behind my veil i'm a queen..
I have a body that no body seen..
Luckily his precious i have been..

[Ussiy] huuu..huu..huu.. 

[Ussiy] Indahku hanyalah milikNYA
Indahku untuk cintaNYA
[Fika] Cantik sekilau mentari
Cantik sewarna pelangi
 
[All] Back to *Reff

[Ussiy] huuuu hiyee iyeeeee..

[Fika] Indahku hanyalah milikNYA
[Linda] Indahku untuk cintaNYA
[Whida] Cantik sekilau mentari
[Ayu] Cantik sewarna pelangi
 
*Reff :

[Fika] You see..
Behind my veil i'm a queen..
[Whida] I have a beauty that no body seen..
Luckily his precious i have been..

[Linda] You see..
Behind my veil i'm a queen..
[Ayu + Ussiy] I have a body that no body seen..
Luckily his precious i have been..
[Whida] You see..
( [Ussiy] You seeee.. I'm a queen)
Behind my veil i'm a queen..
[Fika] I have a body that no beauty seen..
[Ussiy] Luckily his precious i have been..

[Ussiy] You see..
[Ayu] Behind my veil i'm a queen..
[Asti] I have a body that no body seen..
[Fika] Luckily his precious i have been..

[All] Indahku hanyalah milik NYA.... 

Minggu, 25 Agustus 2013

Lebih dekat

Panggil saja ulfa, ulf, ul, uphe, dan apa saja yang nyaman untuk kalian. Dan tidak perlu memanggil lengkap Fatimah Ulfah, nama cantik pemberian kedua orang tuaku setelah dengan diskusi yang tak singkat. Anak ke dua dari empat bersaudara. Istilah kakak ku sih edisi revisi, tidak ada istimewanya bede. Iyokah? Tapi itu cuman candaan aja kok. Saat ini saya sedang menjalani studi tingkat akhir (semester tujuh) “sisa nyusun skripsi aja” di kampus merah Universitas Hasanuddin, Makassar. Kakak pertama ku, cewek. Oktober ini mau wisuda. Dua adek ku cowok sama cewek yang lagi duduk di bangku kelas 3 SMA sama kelas 3 SMP.
Gak nyangka sebelumnya bisa nulis sebanyak yang ada di blog Fatamorgana. Dan masih banyak lagi tulisan lainnya yang masih tersimpan rapi di notebook 11 inci ku yang bernama dochi. Ngomong-ngomong soal Fatamorgana, kata itu terinspirasi dari salah seorang teman di masa lalu. Ya, teman. Dia bagaikan Fatamorgana dalam kehidupan seorang ulfa. Kebanyakan tulisan ku terispirasi dari teman tersebut. Pengennya sih berterimakasih langsung. Tapi, dia kan Fatamorgana. Dari jauh mungkin kelihatan, tapi semakin dekat ia justru perlahan menghilang. Hingga sirna sepenuhnya. Karena dia palsu.

Mulai hobi menulis sebenarnya dari SMP. Lumayanlah menghasilkan beberapa puisi dan cerpen yang gak jelas endingnya. Begitulah kalo mood dituruti. Gak jadi-jadi tulisan. Suatu saat pengen punya buku yang diterbitin. Novel, kumpulan cerpen atau pun teen romance. Minimal 1 aja deh. Dan sekarang, mood apapun bisa jadi sumber inspirasi untuk menulis. Kasihan Fatomrgana sepi kalau saya gak nulis. Hehe

Dan, beberapa hobi lainnya yang baru-baru saya sadari yaitu fotografi, music, dan traveling. Punya mimpi suatu saat bisa keliling Indonesia ala backpacker, mengabadikan setiap moment berharga dalam gambar yang indah, dan mengarsipkannya menjadi sebuah tulisan yang semua bisa memnbacanya. Keren gak tuh? Ini mimpi. Dan akan terus bergentayangan dalam kehidupanku.

Dan soal music, walaupun masih setengah-setengah, pengen banget bisa mahir gitar atau piano. Walau pun sampai sekrang masih buta-buta. Nggak terlalu ngerti nada. Sempat kamu yang membaca ini dan mengenalku mungkin bisa sukarela mengajarkan bagaimana memetik senr gitar ataupun memainkan pianao dengan nada yang menggoda telinga.

Bicara soal keliling Indonesia, wisata alam dan budayanya lah yang menggoda. Ngayal, suatu saat berdiri di puncak Rinjani dengan pemandangan samudra di atas awannya, diving di Wakatobi, main air di Danau Toba, naik sepeda di jembatan Ampera, keliling kota tua Jakarta, merasakan langsung oksigen kawah putih, mengabadikan gambar terbaik di Prambanan dan Borobudur, menjadi saksi ngabenan, menyebrang ke Madura lewat jembatan suramadu, naik kereta api sehari semalam dari Stasiun Senen sampe Satsiun Malang, berdiri tepat di bawah langit katulistiwa, terapung dengan sampan di Sungai Kapuas, jalan-jalan ke taman Nasional komodo,  mancing di Raja Ampat, terbang di langit bersama paralayang, naik kuda untuk sampai ke tangga kuningnya Bromo, berdiri di tengah padang ilalang, berlari sejauh mungkin hingga ujung Pantai Kuta dan masih banyak lagi mimpi yang belum membuatku terbangun. Belum lagi kulinernya. Asli nusantara itu adalah surga yang masih perawan. Sebut aku pemimpi, yang akan hanya menjadikannya hitam di atas putih sebelum semuanya adalah nyata.
FB: Fatimah Ulfah#Twitter: @ulfayasin#Email: ulfa.ners@yahoo.com


Makassar, 26 Agustus 2013

Kamis, 22 Agustus 2013

Lirik / Lyric Lagu Michael Jackson – One Day In Your Life

One day in your life
you’ll remember a place
Someone’s touching your face
You’ll come back and you’ll look around you
One day in your life
You’ll remember the love you found here
You’ll remember me somehow
Though you don’t need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You’ll remember one day…
One day in your life
When you find that you’re always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I’ll be there
(Oh-oh-oh-oh-oh…)
You’ll remember me somehow
Though you don’t need me now
I will stay in your heart
And when things fall apart
You’ll remember one day…

One day in your life
When you find that you’re always longing
for the love we used to share
Just call my name
And I’ll be there

Senin, 19 Agustus 2013

Pulang Kampung

Pulang kampung itu ritual wajib buat anak rantauan. Terlebih mahasiswa. Apalagi seperti aku dan kebanyakan teman SMA ku. Tentu, karena kami merantau kuliah kebanyakan di tempat yang jauh. Kudu nyebrang beberapa kali. Lintas pulau lintas samudra. Ketemu sekali dalam setahun itu rasanya kayak ketemu saudara yang terbuang. Untungnya masa liburan kami hampir bersamaan. Satu minggu bareng di tanah kelahiran itu sudah lebih dari cukup. Puluhan skejul udah memenuhi agenda tahunan anak rantauan.
Perubahan fisik dan kepribadian menjadi pembahasan utama kalo lagi pulang kampung. Jangan heran, banyak yang bertambah subur, makmur kali yah jadi anak rantauan yang ngekost. Tapi gak jarang juga yang tambah lurus, langsing alias kurus gitu. Tapi kebanyakan yang kurus justru teman-teman yang kuliahnya di daerah dan gak mesti lintas pulau buat kuliah. Rumput tetangga kayaknya emnag lebih nikmat dan begizi dan terlahap habis anak rantauan. Yup, berikutnya perubahan kepribadian. Lebih tepatnya sih perubahan sikap dan perilaku. Nah, kalo yang satu ini cowok dominan kena. Mereka yang dulunya waktu SMA hanya jadi siswa biasa, nilai pas-pasan eksis juga tidak, keren pun belum, tapi deh pas pulang kampung dari rantau, OMG pesonanya luar biasa. Pulang dengan pangkat ketua BEM lah, ketua himpunan, dan pangkat-pangkat sebagai pejabat kampus lainnya. Beda sama cewek. Lebih modis, stylist, dan kalo orang Makassar bilang “bagaya”. Tapi, itu semua bukan hambatan untuk berkumpul dan berbagi cerita selama merantau. Lebih tepatnya sih pamer.
Oke, ini dia yang bikin seru pulang kampung ala aku dan teman-teman. Agenda wajib pulang kampung tiap tahun yaitu buka puasa bareng sama jalan-jalan buat refreshing. Entahlah, kayaknya semua udah ngerasa penat habis ujian dengan masih di PHP oleh nilai. Untung kalo gak error.buat refreshing, tempat yang dikunjungi tiada lain, pasti pantai. Karena bakalan ngebosanin juga kami yang bertempat tinggal di puncak kabupaten ujung timu pulau Sumbawa ini harus refsreshing di gunung juga. Overdosis. Agenda tambahannya yaitu ngumpul-ngumpul terus. Makan bakso baren, bakar-bakar ayam yang paling sering. Kalau ingat saat-saat seperti itu, ngangenin dah.
Sisi lain nikmatnya pulang kampung, karena tepat bulan Ramadhan. Kehangatan dan keseruan berkumpul dengan keluarga besar semua pasti merasakan. Serunya itu saat ngabuburit. Jalan-jalan sore sambil konfoi motor. Keliling-keliling sambil melihat-lihat perubahan setelah setahun. Dinginnya udara tanah kelahiran menjadi kesan yang tak terlupakan. Selimut, jaket, kaos kaki dan segala pakaian hangat menjadi kebutuhan kalau lagi pulang kampung. Jangankan malam hari, tidur siang saja kudu mesti pakai kaos kaki sama jaket minimal untuk membalut badan dari udara dingin. Kalau malam hari? Bayangkan saja. Suhu udara sudah pasti turun. Dan ini salah satu rahasia yang agak jadi aib juga sih. Air yang digunakan di rumah itu mata air alami, kalau udara dingin, airnya pun juga tak kalah dingin, dan saya tak pernah sekalipun mandi di atas jam 8 pagi kecuali hari raya Idul Fitri, mending juga bunuh diri. Dan parahnya beberapa kali kebutuhan mandi untuk dua hari dijamak satu kali saja. Uppss..!! tapi jangan bayangkan dinginnya puncak Batu Jawa Timur atau Kota Malang dengan dinginnya Bima. Beda. Dinginnya Bima itu pada hembusan anginnya tanpa mempengaruhi intensitas panas matahari. So, kalo kelamaan dibawah terik, siap-siap saja kulit gelap, kusam, kering. Oleh karena itu, kalau pulang kampung persediaan sunblock itu perlu.
Pesona lain pulang kampung. Ajang mempererat silaturrahmi, dengan  cara temu kangen mereka yang menjalin LDR dan peristiwa lainnya adalah cinlok dan/atau CLBK. Tiap tahunnya pasti saja ada pasangan terbentuk. Ternyata jejaring social di era modern ini kalah memberi kesan jika dibandingkan dengan face to face. Tentu saja. Sebab bukan perjalanan yang santai untuk pulang kampung. Ada beberapa teman yang harus kelelahan mengendarai sepeda motor hingga 12 jam lamanya untuk sampai ke rumah. Teman yang lain juga harus menyebrang hingga 3 selat dan hampir 2 hari atau 3 hari menjadikan bus ber ac menjadi hunian sementara. Dan teman yang lain juga harus rela terapung selama lebih dari 24 jam bersama besi raksasa di tengah samudra tanpa tempat duduk, tanpa ruang untuk istirahat. Dan itulah kesan yang tak pernah terlupakan. Hanya satu kali dalam setahun dan dengan perjalanan yang tak biasa-biasa saja.

Waktu berlalu. Episode kebersamaan tak terasa berlalu cepat. Tiba masa kembali ke rantauan. Demi masa depan. Rasa mengharu biru harus meninggalkan tanah kelahiran, keluarga tercinta dan teman serta sahabat tersayang. Dan rasa kebersamaan, persaudaraan  dan kasih sayang itu terbukti saat banyaknya rombongan yang mengantar kepergian ke rantauan. Untuk mereka yang diluar keluarga besar, entah mungkin ada modus lain. ^_^


kawan-kawan 2010 ^_^ (Agustus 2013)

Sabtu, 03 Agustus 2013

Mahasiswa



Yeah mahasiswa.
Mahasiswa, status yang diidam-idamkan remaja muda dengan seragam putih abu-abu yang tengah dalam kegelisahan mengahadapi ujian nasional. Mahasiswa, kasta elit yang siapa pun ingin menngecapi gelombang kesibukan di dalamnya. Mahasiswa, peran dengan sejuta emosi yang bergelimang kepenatan, tawa, air mata bahkan peluh. Menjadi mahasiswa adalah impian, cita-cita, jembatan, tangga menggapai langit mimpi.
Mahasiswa. Jutaan cerita bertabur bersama setiap episode perkuliahan. Mahasiswa, saling pamer kelebihan dan keunikan kampus masing-masing. Adu keren, katanya. Tak ada yang memperdulikan swasta atau negeri.
Mahasiswa. Menapaki gerbang kampus dengan status mahassiwa baru menjadi momok menakutkan dalam sejarah berstatus mahasiswa. Kostum hitam putih dengan pernak pernik aneh. Pita rambut warna-warni, kaos kaki siang malam, tas kantong plastik atau kardus bekas indomie, dan berbagai kostum aneh lainnya. Yang pastinya bervariasi tiap kampus. Cerita yang sama selalu tersebar setiap pulang kampung perdana setelah menjalani serangkaian perhelatan sebagai mahasiswa baru. “di kampusku gini lho, blablabalablablablablabala” kampus mu gimana? Oh, kalo kampusku beda, blablablabalablablabla..”
Mahasiswa. Merdeka katanya saat status mahasiwa baru telah lepas dari kening mereka. Yup, sekarang jadi senior. Saat yang paling dinanti-nanti. Kapan lagi bisa bales tindakan senior yang sebelumnya kepada mahasiswa baru berikutnya. Tradisi yang hampir tidak mungkin terlepas dalam sejaran penyambutan mahasiswa baru.
Yeah mahasiswa.
Yang disibukkan dengan kuliah, presentasi, diskusi, tutorial, lab, asistensi, bikin paper, bolak-balik perpus, ngasi praktikum, sibuk ngajar, nenteng tas 5 kg yang isinya laptop, buku, bekal makan siang, sebotol air mineral, alat shalat, hape, bedak baby (cewek). Kalo cowok? (belum pernah bongkar tasnya cowok).
Mahasiswa. Ngerasa keren kalau udah masuk organisasi. BEM, himpunan, dan berbagai organisasi intra maupun ekstra kampus lainnya. Pamer baju PDH sebagai kostum kebesaran organisasi dalam setiap aktifitas yang dirasakan perlu memamerkan kemeja berkerah yang lumayan bikin gerah dengan bordiran nama lengkap serta jabatam di organisasi yang ditempati. Yang paling keren itu, yang jadi ketua. Berwibawa, berkarisma dan cerdas. Pejabat kampus.
Mahasiswa. Rindu tanggal merah, suka gratisam, ngutang sana-sini kalo akhir bulang, ngejar traktiran, plus doyan puasa. Khusus mahasiswa cewek katanya wajib punya emas yang nempel di badannya, soalnya kalo dah sekarang dompet di akhir bulan, giliran emasnya digadaikan. Kalo kiriman udah masuk rekening, tebus lagi saja.
Mahasiswa. Harap-harap cemas di awal bulan. Nungguin nominal yang masuk rekening. Ritual wajib setelah ATM gemuk, traktir teman jalan.
Mahasiswa. Yang selalu bangga dan mengagung-agungkan warna jas almamaternya. Bukti, salah satu profil picture nya pasti memakai almamater.
Mahasiswa. Jadwal kuliah jam 08.00, baru ngampus jam 08.30. “dosennya juga pasti telat” satu kalimat yangs selalu menghipnotis setiap pagi. Kalau kuliah udah berlangsung, doyan bolak balik toilet, atau duduk di pojok belakang buat ambil kesempatan tidur gara-gara tadi malam bergadang nonton drama korea atau nonton bola. Beberapa mahasiswa seperti itu. Tapi tidak jarang yang datang lebih dulu dari dosen, nongkrong dulu di katin, di perpus, atau sekedar online gratis pakai wifi kampus yang tak pernah lalot dan tak pernah mati kecuali mati lampu pastinya.
Mahasiswa. Punya prinsip “posisi menentukan”. Berlaku kalau lagi ujian akhir. Kenapa tidak. IP kadang jadi nasib. Yang lagi bernasib baik semester ini kayak di arisan kan. Kalau lagi sial, ya sabar dulu aja. Nasib baik belum berpihak. Salah satu mahasiswa pernah berkata “kayaknya dosenku kasih nilai sambil mejamin mata deh”.
Jadi mahasiswa itu keren. Kuliah cuman 5 hari seminggu. Kostum bebas, rapi, sopan. Beberapa fakultas mewajibkan mahasiswanya mengenakan rok buat yang cewek, kemeja dan celana kain buat yang cowok. Beberapa fakultas lain justru membebaskan mahasiswanya berkreasi dengan kostum mereka. Maka terciptalah jeans bolong-bolong seperti digigit tikus, kaos oblong hitam yang tidak di tahu telah berapa hari dipakai, dan sendal. Sementara pemandangan lainnya, skiny jeans merah berpadu dengan blues hijau dengan kerudung motif bola warni-warni melilit dikepala seperti ular gepeng plus high heels.
Mahasiswa.
Lama bergelut dengan bangku kuliah, tiba masa KKN (kuliah kerja nyata).
Hot topic pra pemberangkatan ke lokasi.
“Siapa supervisior mu? Siapa teman-teman posko mu? Di mana posko mu?”
Hot topic saat berKKN ria.
“Bagaimana rumahnya? Berapa kalian bayar? Baik pak desa mu? Apa saja menu makanan? Berapa proker kalian? Apa PJ mu?”
Hot topic setelah penarikan dari lokasi KKN
“kamu cinlok sama siapa?”
Hehhhhhhhh..???????? pertanyaan macam apa ini.....????

Makassar, 3 Agustus 2013
03.23 WITA