Tentang
cinta yang tak letih. Seperti layaknya fatamorgana siang tadi. Masih akan tetap
menciptakan bayangan dalam kepalsuan fana. Menjanjikan nafas yang tak bisa
direnggut sekalipun oleh tangan tuhan. Atau setidaknya ibarat angin yang tak
mengeluh menghempas tiap helaian dedaunan menuju jejak alam yang nyata. Kisah dari
embun yang setia dalam terowongan pagi buta hingga terenggut segala rupa
perawan dalam tusukan lembut fajar. Tentang cinta yang tak letih. Kisah malam
senentiasa menyusul malu setelah mentari lelah menatap galaksi dengan milyaran
manusia bersandiwara anggun bersama revolusinya. Tentang cinta yang tak letih. Saat
hati tak lelah merindu atas segala kenangan yang belum pernah tertulis. Ketika pejaman
mata melukiskan mimpi lama dalam revisi kegalauan tak bertitik. Tentang cinta yang tak letih. Seperti pena
kebanggaan ku dan selalu menari lembut dipermukaan lembar demi lembar diary
manis di sudut kamar. Jutaan kata untukmu. Hanya untukmu. Yang hingga ku
menyatu dengan tanah, kata-kata ini adalah milikmu. Tentang cinta yang tak
letih. Seperti hujan pelengkap pedih. Menetes indah bersama butiran bening dari
sudut kerilngan mata. Tentang cinta yang tak letih. Saat langit masih biru. Saat
mega masih merah. Saat aku adalah diriku dan engkau masih menjadi dirimu.