LIBURANNNN..!!!
(ngucapinnya ala Ramon Y. Tungka saat teriakin “JAKARTA” di teaser 100 hari
keliling Indonesia Kompas TV).
Jangan
hitung dari berapa lembaran rupiah yang mengalir dari kantong kalo ngomongin
liburan. Karena bagi sebagian orang liburan itu identic dengn foya-foya. Emang
sih, porsi liburan itu beda tiap orang. Kalo saya, simple aja. Cukup
jalan-jalan aja dengan bajet yang
pas-pas emang buat jalan aja. Souvenir? Nggak usah ribet. Tiket masuk tempat
pariwisata, karcis parkir, bahkan bill makanan walaupun itu dari kaki lima bisa
jadi. Toh buat kepuasaan pribadi. Buat pamer? Gampang. Tinggal upload foto-foto
kerennya di jejaring social. Walaupun gak munafik, yang namanya liburan emang
butuh biaya yang tidak sedikit. So, akalin aja. Liburan gak harus di waktu
liburan panjang. Manfaatkan moment yang memberikan kita kesempaan “sambil nyelam minum air”. Nah, sudah dua
kali saya punya kesempatan emas “sambil
nyelam minum air” dengan waktu yang teramat singkat dan biaya yang
pas-pasan aja.
Pertama,
awal tahun 2013. Kampus libur lebih kurang satu bulan. Yang lain pada pulang
kampung. Hmm, orang tua nyaranin pulang kampung aja. Pas hitung-hitungan, biaya
pulang kampung lumayan nguras kantong ortu. Temen-temen SMA yang kuliah di luar
daerah pun jarang yang pulang kampung, so putar otak buat dikemanain tuh uang.
Yeyeyeye, ditawarin ke Malang. Alhamdulillah dapat tiket promo buat pulang
pergi. Dua minggu lumayan buat keliling kota Malang, dan luar biasanya bahkan
bisa berdiri di puncak bromo. Gak perlu biaya mahal, boncengan aja pake motor
sewaan 30ribu. Lumayanlah 10 jam perjalanan pulang pergi. Taman wisata selecta,
alun-alun kota Malang, Tugu kota Malang, alun-alun kota Batu, BNS, Jatim park
dan berbagai taman kota Malang sumpah indah. Ini dia yang ngangenin dari kota
Malang, udara yang sejuk, taman kota di mana-mana, kuliner yang menggoda
selera, plus wisata belanja yang super murah tentu dengan kualitas jempol. Gak
bosan deh ke Malang, buktinya kali kedua saya ke Malang lagi. Kali ini ada
saudara wisuda. Kesempatan yang pas. Kampus emang sedang tidak libur, tapi
status saya telah berubah jadi mahasiswa tingkat akhir. Gak ada mata kuliah
yang mengikat. Lagi nyusun skripsi aja. Nah, sementara nunggu surat rekomndasi
penelitian bertepatan dengan wisuda kakak. Gak pikir panjang, kepak barang dan
langsung hunting tiket. Sayang, tiket promo habis. Tak apa, di sana nya bisa
berhemat. Karena malang udah penah di jelajahi, gak ada salahnya main ke
propinsi tetangaa. Jogjakarta. Kebetulan ada temen kuliah di Jogja. Ke Jogjanya
naik kereta api aja, penasaran juga naik kereta api gimana rasanya. Ternyata
santai aja dan ngerasa keren aja bisa
naik kereta api. Secara gitu kereta apai gak ada di Makassar. Gak mahal
kok 60 ribu aja buat mahasiswa. Yang bikin excited naik kereta api dari stasiun
Malang Kota baru itu, stasiunnya adalah tempat syuting film 5 cm. Tuhann, saya
kayak ngeliat jejak kaki Fedi Nuril sama Herjunot Ali di pintu keluar stasiun.
Hehehe. Berikutnya pas sampai di Jogjakarta, gak ada waktu tanpa jalan-jalan.
Bajet yang keluar cukup buat karcis masuk tempat pariwisata, karcis parkir,
makan ala kaki lima sama bensin motor pastinya. Dua ratus ribu selama 3 hari di
Jogja cukup kok. Belum semua tempat memang telah dikunjungi di kota gudeg ini.
Alun-alun kota Jogja dengan pohon beringin kembarnya yang fenomenal adalah
destinasi utama saya. Yupp, malam hari kota Jogja serasa hidup dengan
seutuhnya, tidak terkecuali alun-alun kota. Moment yang pas banget buat jalan
di tengah pohon beringin kembar sambil nutup mata dan memikirkan someone (ngikutin legenda orang sini).
Dan, kecewa. Langkah saya meleset. Gak bisa melewati kedua pohon beringin
kembar itu. Tak apa.. jodoh di tangan tuhan kok. Heheheh. Berikut, yang tak
kalah fenomenal di Jogja adalah tugu kota Jogja. Cukup berfoto-foto aja,
soalnya kendaraan cukup ramai melintas. Akhirnya bisa juga ngeliat tugu kota Jogja
yang jadi tempat syuting FTV. Dan, ada juga lokasi romantis, taman pelangi dan
bukit bintang. Syukur pas mengunjungi tempat-tempat tersebut bukan pada malam
minggu. Taman pelangi dengan bangunan museum kota di tengah-tengahnya terlihat
indah di malam hari dengan kerlipan lampu hias hampit seantero taman. Saran
saya kalau mau ke taman ini, temen jalan harus cowok atau keluarga besar.
Ngerti aja lah J. Sementara bukit bintang itu kayak Kota
Batu di Malang. Bukit bintang terleak di puncak kota. Dari situ terlihat jelas
kemegahan Kota Jogjakarta dengan kembang lampu yang menambah kemewahan kota.
So, kalau mau ke sana ya di malam hari. Kota Jogjakarta kan terkenal dengan
budaya dan sejarahnya. Candi prambanan jangan sampai dilewatkan kalau ke Jogja.
Puas keliling Jogja, ngelirik propinsi tetangga dulu. Jawa tengah. Siap meluncur
ke Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Lupayan pegel lebih
satu jam dari Jogja ke Magelang. Tak masalah, yang penting nyampe Borobudur.
Gak percaya dan excited banget bisa menyentuh langsung salah satu keajaiban
dunia yang satu ini. Luar biasa deh pokoknya. Apalagi pas ketemu wisatawan dari
berbagai Negara, salah satunya ada oeni dari korea. Anyong oeni..!! heheheheh.
Setelah puas kelilikng candi Borobudur dengan ratusan anak tangganya, waktunya
pulang, tepar dan packing. 3 hari yang panjang waktu di Jogjakarta. Serasa
sebulan. Beneran. Walaupun gak sempat makan angkringan dan naik buswaynya Jogja,
melihat betapa indahnya jalanan kota Jogjakarta sudah lebih dari cukup. Sudah
mengelilingi Universitas Gadjah Mada dan kampus keren lainnya juga sangat
menyenangkan. Ini lah yang keren dari Jogja dan Malang. Kampus-kampusnya itu lho,
cantik, keren, indah dan jempolan tentunya. Gak swasta gak negeri. Jadi pengen
nyoba kuliah di sana J
Liburan
berikutnya pengennya ke barat Jawa. Jakarta. Penasaran dengan kota metropolitan
yang punya 10 juta penduduk ini. Dan semoga ada moment dan kesempatan yang
mengantar saya ke sana. Bismillah aja J.